Popads

DiRT 3 REVIEW


Presentation:
Tanpa banyak basa-basi, setelah masuk kedalam game, kamu akan disambut oleh seorang narator. Dia akan menjelaskan beberapa hal mengenai tour pertama-mu, aksen britishnya sangat menarik untuk didengar, (omongannya yang tidak bisa di-skip agak menyebalkan juga). Tapi menurut gw, ini termasuk salah satu kemajuan dibanding pendahulunya, dialog antar narratornya cukup menyenangkan dan, they pretty much nailed it.
Perubahan UI yang jauh juga mempunyai esensi tersendiri, gw agak kecewa karena tidak se-interaktif DiRT 2, namun pandangan simple yang ditawarkan juga sangat menarik, tidak merepotkan, sekuel ketiga ini kasarnya bisa dikatakan lebih ‘gaul’ & fresh, codies seperti berusaha untuk menghilangkan kesan kaku dan serius pada franchise ini, dan gw menerimanya dengan cukup baik.

Dan bagi kalian yang tergila-gila dengan NWO, mungkin akan menemukan beberapa motif yang mengundang rasa penasaran

Oke, cukup dengan aspal, ada satu mode baru yang menarik bernama Gymkhana, dimana kamu akan memutar-mutar mobilmu didalam arena, ini juga mungkin salah satu disadvantage dari Codies, karena ini jelas bukan rally, dan mungkin menjadi salah satu alasan mengapa rally-nya sendiri agak sedikit terbengkalai menurut para die-hard fansnya. Awalnya memang ada ‘wtf’ moment saat awal-awal run, karena gw memacu mobil secara penuh lalu selalu berakhir menabrak dinding, gw restart berulang-ulang dan memikirkan apa yang salah sebenarnya dengan mode ini. Tapi akhirnya gw mengerti bahwa mode ini bukan untuk ajang ngebut, but we gotta show our stunt skill to the crowd, dan setelah mendapatkan maksud dari mode ini, seketika mode ini jadi salah satu bentuk permainan yang mengasikkan, nice.

 
Graphic:
saat pertama masuk race, gw sama sekali tidak menyadari apa yang sebenarnya berubah dari DiRT 2, tapi bila diperiksa lebih detail, visual game ini punya kemajuan dan juga kemunduran diberbagai sektor. Lighting game ini meningkat dibanding kakaknya, terrain, dan detil mobil sedikit lebih baik, serta efek debu yang life-like. Sayang menurut gw sense of speed-nya berasa kurang, dan detil interior yang bisa dibilang jelek, membandingkan dengan in car-cameranya shift 2. juga hal-hal sepele yang sepertinya kurang diperhatikan devs tapi dimata gamer seperti gw malah jadi nilai negatif, sebut saja detil penonton yang berkurang dan perputaran kamera yang kasar. Tapi gw rasa dengan grafis yang ditawarkan, game ini masih bisa berkompetisi dengan baik, salah satu game DX11 yang sysreqnya sangat ringan.
 

Storyline:
Kenapa gw masukin bagian ini? lol.

Sound:
Gw tidak akan bicara banyak disini. Audio di game ini memuaskan, pilihan soundtracknya juga menarik, adrenaline pumping dan didominasi genre elektronika, melebur dengan sangat baik, ada beberapa band kesukaan gw juga, chromeo, young guns, biffy clyro. Mendengarkan narator yang berbicara juga menyenangkan.

Replay Value:
Jarang ada game racing yang mengangkat tema rally, DiRT series mungkin berada diatas angin, gameplay yang atraktif serta mode gymkhana yang menyenangkan sepertinya akan membuat game ini tidak cepat membosankan.

Bottomline:
+More realistic handling
+Track variation
+Soundtrack
+Gymkhana
-Short tracks
-Tarmac much
  

 Sumber:Kaskus"Biggest Forum Indonesia"
 
DiRT 3 REVIEW DiRT 3 REVIEW Reviewed by Fachrul on 11:06 PM Rating: 5

5 comments

Post AD